Beberapa hari setelah pemungutan suara pada tanggal 9 April yang lalu, kini situs KPU mulai aktif dengan trafik yang sangat tinggi mencapai 20 Mbps seperti yang dilansir oleh berbagai media.
Sebelumnya pada hari H pemungutan suara, masyarakat masih mengandalkan informasi yang ada di media cetak dan elektronik seperti televisi dan situs yang melakukan proses quick count (perhitungan cepat) dari berbagai lembaga survey yang ada di Indonesia.
Hasil quick count pun masih saja mendominasi sebagai ajang untuk melihat siapa parpol yang menang di pemilu 2009 ini, walaupun bagi sebagian kalangan elit politik quick count dinilai masih rawan dengan ketidak efisienan/akurat dan berbagai alasan lainnya.
Kembali pada situs KPU yang sempat diberitakan di hack oleh berbagai netter (hacker). Hal tersebut ternyata terlihat dari mudahnya daya akses yang dilakukan oleh pihak hacker untuk masuk ke situs tersebut, dari hasil pantauan pihak security jaringan menilai situs KPU berjalan secara dinamis tidak melalui akses statis yang dinilai relatif lebih aman.
Sebelumnya, situs KPU yang dengan tampilan ‘pas-pasan’ sebelum hari pemungutan suara dilakukan masih cukup stabil. Namun, setelah pengoperasian server mulai dialihkan untuk perhitungan suara (real count) di alamat http://tnp.kpu.go.id, daya akses mencapai lonjakan yang cukup lumayan tinggi.
Dari berbagai pantauan yang digunakan oleh media-media cyber dan SEO, peringkat situs KPU saat ini naik 2 poin dari sebelumnya peringkat 8 menjadi peringkat 2 di tingkat top situs Departemen, tentu sangat membuat lelah kapasitas server dan bandwidth yang tersedia.
Tidak lepas dari itu, pihak KPU juga menggandeng Telkom untuk mendukung proses tabulasi yang sedang berlangsung saat ini.
Setelah sempat di kunjungi oleh kurang lebih 25 hacker yang ingin masuk ke situs KPU, kini pihak kepolisian dan pihak security jaringan di Indonesia malah siap untuk melacak para pemain Underground tersebut.
Trik sederhana bisa anda lihat tentang keamanan situs KPU melalui google, yakni dengan memasukkan kata kunci (keyword) “kpu”, dan akseslah melalui tembolok atau halaman sejenis dan pastinya anda akan mendapatkan pesan dari Google.
Cukup aneh memang yang terjadi dengan situs KPU, dari mulai kesiapan dari bagian tim IT sampai kekurangan server untuk menampung data para pemilih yang hampir lebih dari 130 juta jiwa penduduk Indonesia yang dinyatakan memilih.
Jelas-jelas kesiapan tim IT KPU masih dipertanyakan, belum lagi tentang pengamanan jaringan yang sejak awal sebelum pencontrengan sempat diingatkan oleh komunitas underground untuk bekerjasama dengan mereka dalam memonitor siapa saja yang mengakses situs tersebut.
Akhirnya, tim IT KPU-lah yang merasa beban ini serta pihak-pihak terkait lainnya dan tidak dipungkiri juga, memang kehebohan situs KPU cuma ada sekali selama ada Pemilu.
Siapkah KPU untuk pemilu 2014 dengan sistem dan keamanan yang lebih handal serta server yang memadai? semuanya ada di tangan mereka untuk bisa bekerjasama dengan semaksimal mungkin dan memanfaatkan para komunitas cyber (underground) terlebih yang benar-benar ingin membantu bukan untuk merusak, karena rakyat butuh informasi yang datang hanya lima tahun sekali yakni Pemilu.
0 komentar:
Posting Komentar